NABILA ADIK SEKSI KAWANKU




Aqu
punya seorang kawan baik. Dia punya 2 orang adik perempuan. Yg paling kecil berusia 22 tahun. Namanya Nabila, tingginya sekitar 170 cm, dgn tubuh yg langsing, sepasang kaki yg panjang, dan dada yg tak terlalu besar. Wajahnya bagaikan bidadari dalam mimpi semua lelaki. Aqu tak menyangkadia akan menjadi secantik ini.
Suatu hari aqu ke rumah kawanku utk berangkat ke kantor bersama. Ketika itu aqu melihat Nabila
sedang sarapan di ruang makan sendirian.

“Hi..” sapaqu.
“Ko Adi sedang mandi, mungkin sebentar lagi selesai.” Katanya.
Kemudian dia bangkit dan merapikan piring dan sendoknya dan langsung pamit untuk pergi ke
kampus.

Ketika Nabila berdiri, aqu bisa melihat seluruh tubuhnya. Dia memakai baju kemeja putih lengan pendek, rok coklat selutut, kemudian kemaluan ku rasanya ingin meletus waktu itu juga.
Tak kusangka dia memakai pantyhose berbahan transparan (ultra sheer)
ditambah lagi sepatu talinya yg berwarna hitam membuat kakinya lebih indah dan seksi sekali. Terjadi peperangan batin yg sangat hebat di dalam diriku.

Di satu pihak, hasrat kemaluanku yg sangat berkobar-kobar untuk bercinta
dgn kakinya kemudian menyetubuhinya berkali-kali.
Di pihak lain, otakku mengatakan itu tak baik,dan tak mungkin aqu melaqukannya di waktu ini. Sayg dia telah punya kekasih kalo tak, pasti akan kujadikan miliku.
Ketika Nabila telah menghilang dari belakang pintu, dgn cepat aqu naik ke lantai 2 dan mencoba
untuk memasuki kamarnya.

Beruntung sekali karena tak dikunci. Aqu segera menghampiri lemari
pakaiannya dan mencari harta karun fantasi sex-ku.
Tetapi aqu mengalami kekecewaan karena dia
cuma punya 3 pasang pantyhose, sehingga aqu tak mungkin mengambilnya.
Untuk mengobati kekecewaanku, aqu mencari keranjang cucian yg ada di kamar mandinya.
Aqu cari celana dalamnya.
Aqu menemukannya di antara pakaian tidurnya.

Dgn cepat aqu mengambil celana dalamnya yg
terbuat dari bahan satin yg halus dan menempelkannya di hidung dan menarik nafas dalam-dalam.
Pikiranku langsung melayg dan kemaluanku semakin mengeras dan panjang.
Celana dalamnya masih menyimpan aroma yg khas dari kemaluan seorang wanita. Tapi aqu buru-buru menyimpannya ke dalam kantong celanaqu dan meninggalkan kamarnya. Aqu kembali ke lantai 1 dan masuk ke kamar mandi.

Aqu buka resleting celanaqu dan membebaskan kemaluanku dari
kurungan celana dalamku dan segera aqu balutkan celana dalam Nabila ke batang kemaluanku dan
langsung masturbasi sambil membaygkan bercinta dgn seorang bidadari perawan yg cantik yg
mengenakan pantyhose dgn sepatu tali yg seksi.

Kubaygkan kemaluanku masuk dan keluar, memompa kemaluannya dgn cepat dan keras. Cuma
dalam hitungan beberapa detik kemudian, aqu mengalami ejaqulasi yg hebat. Dgn sisa-sisa tenaga
aqu arahkan kemaluanku ke jambannya, dan 3 semprotan panjang mengawali puncak orgasme ku
dan diakhiri dgn beberapa tetes air maniqu. Nafasku memburu dan berkeringat.

“Indra! Kamu lagi di WC ya?” terdengar teriakan dari Adi.
“Iya, bentar, gue lagi kencing nih.”
Dgn cepat aqu keluarkan tissueku dan membersihkan kepala kemaluanku yg tersayg, kemudian ku
tarik flush yg ada di jamban dan hilanglah bukti dari hasrat ku yg membara. Ku simpan kembali harta
karun ku dan keluar dari WC dan bertingkah seolah-olah tak terjadi apa-apa.

Sepanjang hari aqu selalu teringat akan Nabila, setiap kali aqu ke WC aqu selalu mengeluarkan
celana dalam Nabila dan menghirupnya dalam-dalam. Ternyata aroma wangi dari kemaluan Nabila
sangat memikat dan merangsang. Malamnya aqu kembali bermasturbasi sambil membaygkan
Nabila, adik dari kawan baikku yg sekarang menjadi objek fantasi sexual-ku.

Tak kusangka keberuntungan berpihak kepadaqu. Tak lama kemudian Adi keluar dari kantor karena
mendapatkan tawaran yg lebih bagus. Nabila, bidadariku, yg mengambil alih pekerjaannya. Indahnya
lagi, Adi memintaqu untuk mengantarnya pulang karena tak ada yg menjemput.
Hari pertama Nabila masuk kerja merupakan surga dan neraka bagiku.


Nabila mengenakan terusan dgn model smart suit setinggi lutut yg berwarna coklat pastel muda dan ultra sheer pantyhose dan sepatu tali putih dgn hak sedang.
Aqu selalu mencari cara dan alasan untuk selalu berdekatan
dgnnya dan melahap kakinya yg menggiurkan dgn mataqu.


Memang aqu mempunyai fetish terhadap pantyhose sejak masih kecil. Semua ini karena adik terkecil
dari ibu ku. Secara tak sengaja aqu menyentuh kakinya yg sedang dibalut oleh stocking dan aqu telah
jatuh cinta terhadap perasaan itu sampai sekarang. Sekarang usiaku 26 tahun. Aqu mengoleksi
berbagai macam pantyhose dan stocking, namun sayg sedikit sekali yg berkualitas bagus di
Indonesia.

Siang itu, aqu bermasturbasi di WC kantor. Sorenya, aqu dan Nabila sedang dalam perjalanan
pulang. Kami ngobrol tentang pekerjaan. Jalanan lumayan padat sehingga tak bisa cepat-cepat dan
sering berhenti. Aqu memberanikan diri untuk bertanya.

“Nabila, boleh aqu bertanya sesuatu?”
“Apa?” jawabnya dgn ringan sambil melihatku.
“Tapi jangan marah atau tersinggung ya.” Nabila mengangguk kecil.
“Apakah kamu suka pakai pantyhose?”
“Koq kamu tahu aqu pake pantyhose?”
“Cuma nebak-nebak aja.”
“Aqu baru mulai pake sih, belum lama.”
“Apa kamu suka?”
“Iya, rasanya gimana gitu.”
“Keliatannya halus.”
“Iya, rasanya halus juga.”

Aqu menelan ludah dan mengumpulkan segenap keberanian untuk bertanya, “Apakah aqu boleh
megang? Maksudku aqu cuma ingin tahu gimana rasanya.” padahal aqu telah punya beberapa
koleksi dan telah tahu. Tanpa ragu-ragu Nabila menjawab, “Boleh.”


Dgn perlahan-lahan kutaruh jar-jari tangan kiri ku di atas lutut kanannya. Ku elus-elus lututnya pelan-
pelan. Seluruh tubuhku dipenuhi oleh sensasi erotis yg ditimbulkan oleh kelembutan pantyhose dan
kaki Nabila.


“Gimana rasanya?” tanya Nabila.
“Benar-benar halus.” aqu senyum kecil sambil memandang wajahnya yg cantik.
Kemaluanku telah dalam keadaan siaga satu dan dari luar terlihat sedikit menonjol. Untung mobilku
mempunyai transmisi automatis sehingga aqu tak perlu mengganti-ganti gigi dan melepaskan tangan
kiriku dari lututnya. Karena jalanan sangat macet, tak lama kemudian Nabila tertidur. Kuberanikan
diriku untuk menjelajah lebih dalam lagi ke pahanya.


Nabila tak memberikan reaksi penolakan atau keberatan atas tindakanku, atau mungkin dia tak
merasakannya karena sedang tertidur. Aqu tak perduli, aqu tak akan menyia-nyiakan kesempatan
emas ini. Pelan-pelan tangan kiriku makin ke atas dan telah sampai di tengah-tengah pahanya. Ku
belai pahanya yg lembut dan halus. Kulihat wajahnya, Nabila tertidur dgn sangat tenang. Waktu ini,
roknya telah tersingkap setengah paha.


Untung roknya tak terlalu ketat, jika tak, aqu akan mengalami kesulitan untuk menjelajah lebih dalam. Kuteruskan aksiku sampai pada paha bagian
atas. Akhirnya aqu sampai pada pusat segala kenikmatan sexual.
Jari tengahku menelusuri celah yg terbentuk dari ke dua pangkal pahanya. Jari tengah ku merasakan
kehangatan dan kelembaban.


Dgn perlahan kutelusuri garis cekungan yg terbentuk dari celah kemaluannya. Tiba-tiba terasa basah dan licin.
Kemaluan ku bertambah keras dan kencang, ternyata Nabila secara sadar atau pun tak, terangsang dgn belaian tanganku yg nakal.
Aqu tak tahu apakah
dia sadar ataukah masih tertidur. Waktu ini arus lalu lintas mulai lancar,
aqu langsung masuk ke pintu tol.


Dgn cepat aqu mengeluarkan uang pas dari asbak mobil dan dgn cepat pula
memberikannya kepada petugas tol dan aqu langsung tancap gas.
Setelah beberapa puluh meter, aqu pelankan laju mobilku dan jari tengahku mulai memberikan
tekanan-tekanan ringan pada selangkangannya.


Bahan pantyhose yg halus bercampur dgn cairan manis yg di hasilkan oleh Nabila membuat darahku makin mendidih dan sangat horny.
Ku alihkan pandanganku dari jalan dan dgn cepat mengamati Nabila. Rok nya telah tersingkap sampai atas.


Pahanya yg mulus terbungkus oleh pantyhose yg sexy. Wajahnya masih tak menunjukan reaksi penolakan ataupun reaksi lainnya.
Ku percepat gerakan jariku dgn tujuan membuatnya semakin
terangsang dan orgasme. Kemudian kuselipkan jari manisku dan bersama-sama dgn jari tengahku,
dan kumainkan kemaluannya.


Setelah beberapa waktu, ku putuskan untuk fokus pada klitorisnya. Gerakan jariku kupercepat
namun tetap lembut dan tak kasar. Samar-samar aqu mendengar desahan halus yg berasal dari
nafas Nabila. Expresinya sedikit berubah. Kelihatannya Nabila sangat menikmatinya. Cairan halus
dan licin itu semakin membasahi celana dalam dan pantyhose Nabila. Demikian pula dgn
kemaluanku, telah membasahi celana dalamku.


Setelah beberapa menit pikiranku melaygkan imaginasi nikmatnya bersetubuh dgn adik kawan
baikku yg masih perawan ini, tiba-tiba aqu dikagetkan dgn sebuah mobil truck besar yg langsung
memotong tepat di depanku. Dgn reflek kuinjak rem untuk menghindari tabrakan, dan tangan kiriku
sempat terhenti sejenak karena kekagetan itu. Aqu dikejutkan lagi oleh tangan Nabila yg menekan
tangan kiri ku dgn kencang ke selangkangannya.


Aqu langsung melanjutkkan memberikan rangsangan kepada klitorisnya dgn cepat dan sedikit lebih
kuat. Pinggangnya mulai bergerak, aqu bisa merasakan kontraksi otot pada selangkangannya.
Kemudian terdengar desahan kenikmatan yg tertahan di dalam kemaluannya. Nabilaqu yg manis
mengalami orgasme pertamanya.
Setelah orgasmenya reda, ia membuka matanya dan menatapku dgn senyuman yg malu dan manis.


“Ko Indra nakal..” itulah kalimat pertama yg keluar dari mulutnya yg sexy.
“Bagaimana rasanya?” tanyaqu.
Tangan kirinya tetap menahan tangan kiriku di kemaluannya, tangan kanannya membelai sayg
pipiku. Tangannya yg halus dan lembut membuatku semakin terangsang.
“Enak sekali.. Aqu tak tahu akan begitu enak.. Apa itu orgasme?”
“Itu belum seberapa, apa mau yg lebih enak lagi?” dgn berani aqu menanyakan.
“Sex langsung?”
“Iya” jawabku.
“Apakah benar akan lebih enak dari ini?”
“Tentu saja.”
Nabila melihat jam pada dashboard.  
“Apakah masih sempat? Telah terlalu malam nanti aqu di cariin sama orang-orang rumah.”
“Bilang aja lagi ada acara ulang tahun kawan.”
“Ide yg bagus.”
“Terus kekasihnya gimana?”
“Biarin aja, aqu juga tak begitu suka.”


Kesempatan emas yg tak boleh kulewatkan. Tetap saja aqu tak menygka akan semudah ini, dan
Nabila yg begitu berani. Apakah dia telah pernah melaqukannya?
Kuparkir mobilku disebuah hotel yg terletak di tengah keramaian kota. Langsung saja aqu memesan
sebuah kamar yg VIP dgn ranjang yg besar.Segera setelah pintu kamar ditutup, aqu duduk di atas
kasur yg empuk dan menarik tangan Nabila dan menyuruhnya duduk di atas pangkuanku. Posisi
tubuhnya menghadap ke kanan.


“Apa Nabila yakin mau melaqukan ini dgnku?”
“Kalo memang orgasme terasa seindah dan senikmat itu, aqu rela melaqukannya.”
“Apa setelah ini Nabila akan melaqukannya dgn orang lain juga?”
“Ya tak lah Ko Indra ku sayg. Aqu bukan pelacur seperti itu. Aqu cuma ingin melaqukannya dgn Ko Indra.”
“Benarkah?”


Dia merangkul leherku dan kusambut dgn ciuman yg basah di bibirnya. Nabila memejamkan
matanya, ku julurkan lidahku ke dalam mulutnya. Dgn sedikit kaqu dan kikuk bidadariku menyambut
tarian lidahku. Tak lama kemudian Irama cumbuan kami semakin meningkat dan cepat dan panas
penuh dgn nafsu. Tangan kiriku menelusuri semua bagian dari punggungnya dan tangan kananku
menelusuri paha dan betisnya yg terbalut oleh pantyhose.


Cumbuan kami bertambah liar, kutelusuri lehernya sambil menarikan lidahku. Terdengar desahan
nikmat bercampur geli dari bibirnya. Nabila membelai rambut dan punggungku.


“Oh.. Ko Indra..”
Waktu ini tangan kiriku berhasil meraih payudara kirinya dari belakang. Ku pijat-pijat dgn lembut dan
ku remas-remas. Tangan kananku dgn cepat melepaskan kancing-kancing bajunya. Nabila pun
mengikuti tindakanku dan melepaskan kancing bajuku, dan celanaqu. Kusuruh Nabila berdiri. Aqu
pun ikut berdiri dan langsung saja celana panjangku jatuh ke bawah. Ku tarik tangan kiri Nabila dan
meletakannya di kemaluanku yg masih terbungkus celana dalam.


“Keras sekali dan basah.. Ngompol ya?” ejek Nabila.
“Nabila juga basah.” Ku elus-elus selangkangannya. Kemudian dia tersipu malu.


Kubuka BH nya dan di depan mataqu adalah sepasang payudara yg berukuran sedang dan ranum.
Bajunya sengaja tak kulepaskan, karena dia terlihat sangat cocok dan cantik dgn baju itu. Ku lihat
celana dalamnya yg berwarna kulit menutupi kemaluannya. Kuturunkan pantyhosenya sedikit dan
kurobek celana dalamnya dan menariknya keluar. Kubetulkan kembali pantyhosenya, dan ku hirup
aroma dari cairan kemaluannya dan kujilat. Nabila melihat dgn tatapan sedikit terkejut.
Kutempelkan celana dalamnya ke hidung Nabila.


“Bagaimana aromanya?”
Seakan-akan tak percaya, ia menghirupnya beberapa kali.
“Aromanya seakan-akan menggetarkan seluruh tubuhku..” jawabnya.
Tiba-tiba saja aqu merasakan tangan kirinya dgn penuh nafsu meremas-remas kemaluanku.
Kuturunkan celana dalam ku dan kemaluanku berdiri dgn keras dan panjang.


Mulutnya sedikit terbuka melihat kemaluanku yg berukuran sedang namun keras seperti batu. Jarinya yg mungil menyentuh ujung kepala kemaluanku. Tak terbaygkan nikmatnya sentuhan Nabila pada kemaluanku.


Perlahan-lahan ia mulai memegang dan mengelus-elus seluruh batang kemaluanku, akibatnya
kemaluanku benar-benar basah.
Aqu suruh Nabila tidur di atas ranjang. Ku jelajahi seluruh bagian dari kakinya yg panjang dan seksi.
Aqu habiskan lebih dari 30 menit cuma mengelus-elus dan memijat-mijat kecil seluruh bagian
kakinya. Setiap kali aqu melihat kaki dan sepatu talinya, rasanya ingin ku kulum.


Akhirnya ku angkat kaki kanannya dan kuserbu dgn kuluman dan ciuman pada jari-jari kakinya tanpa melepas sepatunya. Setelah puas ku lanjutkan dgn mengulum kemaluannya. Tanpa melepas pantyhosenya,
aqu mainkan tarian erotis dgn lidahku. Nabila terus mendesah nikmat tanpa henti. Setelah beberapa
waktu, aqu merasakan otot-otot pinggulnya mulai menegang.


Nabila mengalami orgasme kecil. Kubuat sebuah lubang kecil dgn bantuan gigi dan jari ku. Lidah ku
langsung menerobos masuk dan menyerbu klitoris Nabila. Nafas Nabila semakin memburu dan dari
bibirnya terus mengalir alunan desahan kenikmtan yg tak pernah ia baygkan sebelumnya.


“Ko.. Indra.. Enak banget..”
Ku arahkan pandanganku sedikit ke atas, bidadariku terlihat sangat menikmati oral yg ku berikan. Ku
dorong lidahku lebih dalam lagi ke dalam kemaluannya. Cairan cinta Nabila terus mengalir tanpa
henti. Aqu ingin Nabila merasakan nikmatnya bercinta, dan betapa mengagumkannya multi
orgasme. Ku masukan jari tengah ku ke dalam kemaluannya. Jariku masuk dgn mulus tanpa
menemui hambatan apa pun. Ku coba untuk mencari titik G spot yg menjadi puncak kenikmatan
sexual Nabila.


Desahan yg keluar dari mulutnya semakin kencang. Ada beberapa tempat yg mencurigakan, akhirnya
aqu berexperimen satu per satu. Memang makan waktu, tetapi setelah beberapa kali mencoba,
akhirnya kutemukan. Aqu tak begitu yakin, tetapi semakin lama aqu memberikan rangsangan pada
titik tersebut, semakin kuat Nabila menggeliat dan akhirnya orgasme. Kurasakan otot-otot
kemaluannya menjepit jariku dgn kuat. Setelah orgasmenya reda, aqu memposisikan diriku di atas
tubuh Nabila. Kukulum bibir dan lidahnya.


“Sayg.. Aqu akan memberikan kenikmatan yg tiada bandingannya, apa kamu telah siap?”
Nabila melihatku dgn nafsu yg membara dan menganggukan kepalanya. Kuberikan senyum manisku
dan memposisikan kemaluan ku di depan pantyhose yg telah ku robek sedikit. Pelan-pelan ku
masukan kemaluan ku. Dinding kemaluannya yg ketat dan kencang menyambut kedatangan
kemaluanku dgn hangat. Ketika kepala kemaluanku tenggelam di dalam kemaluannya, Nabila
memejamkan matanya dan mulutnya terbuka.


Kudorong lagi perlahan-lahan sampai seluruh batang kemaluanku berada di dalam kemaluannya.
Hangat, basah dan kencang, itulah yg kurasakan ketika meluncur masuk. Pelan-pelan ku tarik sedikit
dan masuk lagi. Setelah beberapa tarikan Nabila membuka matanya dan menatapku dgn penuh
kepatuhan. Dia telah mulai terbiasa dgn kemaluanku, kupercepat gerakan memompa ku dalam
posisi misionaris. Nabila mendesah nikmat. Makin lama makin cepat, kembali Nabila hilang dalam
orgasmenya yg kuat dan panjang. Titik G spot yg kutemukan berada disebelah bawah dinding
kemaluannya. Sulit untuk merangsangnya dalam posisi misionaris.


Kusuruh Nabila membalikan tubuhnya. Darah keperawanannya membekas di atas ranjang hotel.
Begitu pula dgn kemaluan ku, tertempel darah segar dari Nabila. Kuarahkan Nabila membentuk
posisi doggy style. Aqu sendiri juga telah tak dapat bertahan lama lagi. Aqu ingin menyelesaikannya
dgn memberikan multiple orgasme. Ku posisikan kemaluanku ke daerah G spot Nabila. Waktu itu
pula Nabila mendesah dgn kencang, karena kemaluannya telah terlalu sensitif. Kupompa Nabila dari
belakang, pertama-tama pelan kemudian semakin cepat dan cepat. Tak sampai 5 menit, tubuh
Nabila kembali berkontraksi. Kontraksinya jauh lebih kuat dari sebelumnya. Kurasakan otot-otot
kemaluannya meremas-remas kemaluanku. Benar-benar sensasi yg tak ada bandingannya.


Aqu dapat merasakan cairan madu Nabila terus mengalir keluar membasahi paha kami. Tubuh
Nabila berkontraksi dan menggeliat dgn hebat bagaikan gempa bumi. Orgasme yg ia rasakan tak
kunjung habis. Ku pelankan gerakanku, dan membiarkan Nabila menikmati keseluruhan orgasmenya.
Kucabut kemaluanku dari kemaluannya dan menyuruhnya tidur dgn terlentang. Kuposisikan
kemaluanku di depan bibirnya.


“Nabila, buka mulutnya.. Anggap aja lolipop.”
Nabila menuruti kata-kataqu dan menyambut ‘lolipop’ yg basah dgn ejaqulasinya. Nabila dgn kaqu
mengulum kemaluanku. Namun rupanya dia mempunyai bakat alami dalam memberikan oral pada
kemaluan ku. Tak lama kemudian, orgasme ku datang bagaikan petir. Seluruh tubuhku bergetar.
Nabila kaget ketika air mani ku meluncur dgn cepat dan kuat. Tak terhitung berapa banyak air
maniqu yg keluar. Nabila hampir tersedak, namun dgn cepat ia telan air maniqu dan membersihkan
sisa-sisanya.


Nabila telah kehabisan tenaga, aqu berbaring disebelahnya. Ia menatapku dgn tatapan puas dan
sayg. Bidadariku.. Akhirnya aqu berhasil bercinta dgnnya.
Setelah berbaring selama beberapa waktu, aqu mengajak Nabila untuk mandi bersama. Terpaksa
Nabila harus melepaskan pantyhosenya. Kami saling membersihkan satu sama lain, tak lama
kemudian aqu kembali memasukan kemaluanku yg masih keras dan horny ke dalam kemaluan
Nabila. Dibawah pancuran shower yg hangat aqu kembali bercinta dgn Nabila.


Ku angkat dankutahan kaki kirinya dgn tangan kananku dan kusandarkan dia pada dinding kamar mandi. Ku pompa kemaluannya dgn kemaluanku, lembut namun mantap. Nabila menarikan tarian lidahnya pada leherku. Tanpa disengaja dia menemukan tempat yg sensitif pada leher bagian kiriku.


“Iya.. Di sini.. Terus..”
Nabila memfokuskan tariannya pada titik tersebut. Tak pernah kuduga betapa sensitifnya tempat
itu, aliran-aliran listrik kecil seolah-olah berjalan di seluruh tubuhku, menambah sensasi yg luar biasa
pada kemaluanku. Aqu terus mendesah dan sedikit mempercepat gerakan kemaluanku, kadang-
kadang aqu mendorongnya sedalam mungkin dan mempertahankannya dalam posisi seperti itu dan
kugoygkan pinggangku dgn gerakan melingkar.


Nabila mendesah dan menghentikan tariannya.
Kulanjutkan lagi proses percintaanku. Dia merangkulku dgn kuat. Desahannya semakin cepat dan
kuat.


“Ko.. Indra..”


Di bawah pancuran shower yg hangat, Nabila mengalami orgasme yg kesekian kalinya. Tubuhnya
bergetar kuat. Otot-otot dinding kemaluannya meremas-remas batang kemaluanku dan
membawaqu ke ujung kenikmatan yg tak terbaygkan. Aqu berusaha untuk menahannya selama
mungkin, paling tak sampai orgasme Nabila mereda. Setelah reda, langsung ku keluarkan
kemaluanku, dgn tanggap Nabila berlutut di depanku dan melahap kemaluanku dgn mulutnya.
Separuh kemaluanku hilang didalam mulutnya.


Lidahnya dgn cekatan menari-nari di kemaluanku.
Benar-benar tak terlukiskan rasanya. Kupegang kepala Nabila dgn kedua tanganku, pelan-pelan ku
dorong masuk kemaluanku sampai habis. Nabila hampir tersedak dan dgn cepat menyesuaikan
rongga kerongkongannya untuk menyambut kemaluanku.


Kutarik lagi dan kumasukan lagi. Lidahnya tak pernah berhenti sedikitpun menarikan tarian erotis
pada kemaluanku. Rangsangan ini benar-benar membuat kemaluanku meledak dgn orgasme yg kuat
dan menggetarkan. Karena aqu terus menarik dan mendorong kemaluanku akibatnya air maniqu ada
yg mengalir keluar dari mulutnya. Air maniqu yg mengalir keluar dari sudut bibirnya membuat Nabila semakin cantik dan menggairahkan.


Nabila terus menjilat dan menelan air mani dari kemaluanku sampai bersih.
“Suka ya?” Kutanya dgn lembut.
Tanpa melepaskan kulumannya, ia tersenyum dan mengangguk. Bidadariku ternyata sungguh luar
biasa, ini benar-benar mimpi menjadi kenyataan. Seorang gadis cantik memberikan oral dan
menelan air mani dari kemaluanku.


Kami terpaksa menyudahi percintaan kami, karena telah larut malam. Ku antar Nabila pulang ke
rumahnya. Sebelum keluar dari pintu mobil, kami bercumbu dgn penuh nafsu..
Malamnya kutelepon Nabila. Kami setuju untuk pergi ke mall untuk berjalan-jalan. Nabila
mengenakan terusan model babydoll dgn panjang sampai 10 cm di atas lutut. Bahannya halus dan
lembut.


Pantyhose berwarna putih, ultra sheer, ditambah dgn sepatu tali berwarna putih yg
melingkar sampai ke pertengahan betisnya, membangunkan kemaluanku yg sedang tidur.
Rambutnya terurai rapi, make up berwarna natural dan tipis, lipstick merah muda yg paling muda
dgn wet look. Ketika masuk ke dalam mobil, dia menyapaqu dgn manis dan manja.


“Sabar ya Ko Indra sayg..”


Nabila mengatakan hal itu seolah-olah ia mengetahui apa yg sedang kupikirkan waktu ini, yaitu
berhubungan sex dgnnya waktu ini juga. Dgn tampang kecewa yg kubuat komikal aqu mengeluh.
Namun hal ini mengundang tawa bahak dari Nabila.


“Apa tak ada yg tahu kalo kita pergi bersama?” tanyaqu.
“Tak ada, aqu cuma bilang mau bantu-bantu kawanku yg mau married, jadi aqu punya alasan untuk pulang sampai malam.” jawab Nabila sambil tersenyum manis.
“Nabila, kamu benar-benar cantik, manis dan seksi sekali.”
“Ko Indra bisa aja, kan aqu dandan seperti ini cuma untuk Ko Indra.”
“Memangnya kamu tak pernah dandan untuk lelaki kamu?”
“Lelaki yg mana ya?”
“Kemarin katanya telah punya?”
“Oh yg itu.. Telah putus tuh..”
“Kapan?”
“Tadi malam.” Nabila menjawab dgn tenang.
“Boleh tahu kenapa?”
“Ko Indra lucu deh, pake acara nanya segala.”
Aqu menduga bahwa aqulah yg menjadi alasan dari putusnya hubungan antara Nabila dgn
kekasihnya.
“Gara-gara aqu ya?”
Tiba-tiba saja Nabila mencium pipi kiriku.
“Cuma Ko Indra yg bisa membahagiakanku.”


Rasanya jantungku hendak meloncat keluar mendengar pernyataannya. Kuelus-elus pahanya yg dgn
manis terbungkus oleh ultra sheer pantyhose berwarna putih sambil tersenyum manis.                          
             
Setelah beberapa waktu, kami tiba di Plaza Senayan. Sambil bergandgn tangan kami memasuki pintu samping Plaza. Kami masuk ke Metro dan langsung menuju ke bagian pakaian dalam. Nabila melihatku dgn senyumnya yg nakal. Kami mulai dari lantai dasar yg banyak menjual sepatu-sepatu wanita. Aqu menyodorkan beberapa pasang sepatu tali yg sexy dan bagus.


Ternyata Nabila juga menyukainya dan aqu membeli 2 pasang sepatu tali yg ber-hak tinggi dan sedang untuk Nabila.Kemudian kami naik ke lantai atas untuk melihat-lihat stocking dan pantyhose yg dipajang pada counternya dan sibuk membahasnya. Akhirnya kami memutuskan untuk membeli semua merk yg ada dalam beberapa warna. Namun kali ini Nabila yg memaksa untuk membayar. Setelah itu kami makan siang di sebuah cafe di lantai atas.


Aqu sengaja memilih tempat yg terletak disudut ruangan. Kita duduk di sofa yg menempel pada kedua sisi ruangan. Kita memesan dua piring spagheti, dan jus untuk makan siang kita. Setelah pelayan yg mencatat pesanan kita pergi, aqu sibuk memeriksa sekeliling kita. Suasana masih sepi dan
tak ada yg memperhatikan kita, yg terpenting adalah taplak meja yg panjangnya sampai ke lantai.
Benar-benar cocok untuk melaksanakan rencanaqu. Dgn sekejap aqu masuk ke bawah meja.


“Ko Indra..” Nabila berusaha menyingkap kain yg menutupiku.
“Ssst.. Jangan keras-keras, nanti ketahuan..” Bisikku.
“Mau ngapain sih?”
“Ada deh..” Jawabku dgn senyum nakal.


Kurapikan kain penutup meja itu sehingga menutupi seluruh bagian pinggang Nabila. Kemudian
kubuka kedua kaki Nabila yg menutupi selangkangannya. Lalu aqu belai-belai kemaluannya yg
terbalut oleh pantyhose putih yg seksi.


“Ko Indra.. Jangan di sini nanti ada yg melihat..” Bisiknya.
Aqu mengacuhkan bisikannya, karena aqu merasakan bahwa Nabila tak memakai celana dalam dan
pantyhose yg dikenakannya adalah yg ‘sheer to waist’. Langsung saja kukulum kemaluannya sambil
membelai-belai kakinya yg panjang dan lembut.


“Ko Indra..”
Aqu dapat merasakan sensasi nikmat yg menghanyutkan bersamaan dgn perasaan taqut begitu pula
dgn Nabila. Kujilati seluruh bagian dari selangkangan Nabila. Tak lama kemudian aqu dapat
merasakan cairan manis yg khas mengalir dari kemaluannya dan bercampur dgn kulumanku yg
basah. Aqu menjadi semakin bersemangat dan horny. Kupercepat kuluman dan tarian erotis lidahku.


Sensasi yg menggelitik dan eksotis membuat tubuh Nabila bergetar-getar. Aqu yakin Nabila pasti
sedang berusaha keras untuk menahan ekspresinya dan menahan desahannya. Kemaluanku
meronta-ronta untuk keluar dari dekapan celana dalamku. Aqu terus melahap Nabila dgn penuh
nafsu, dan tanganku tak henti-hentinya membelai dan mengelus-elus kakinya.


“Silahkan Minumnya.” Terdengar suara dari seorang pelayan wanita yg mengantarkan minuman.
“Terima kasih..” jawab Nabila dgn suara yg sedikit bergetar.
Aqu dapat merasakan Nabila sedang menyedot jus yg baru saja di antar. Tangan kanannya
menyelinap masuk ke dalam taplak meja dan mengelus-ngelus kepalaqu. Tak lama kemudian
terdengar lagi suara dari pelayan wanita yg sama, membawakan pesanan kita. Setelah meletakan
pesanan kita, pelayan itu meninggalkan Nabila.
“Sayg ayo dimakan dulu.” Bisikku dari bawah.


Nabila dgn kikuk mencoba memakan spagheti yg telah kita pesan. Dia berusaha untuk tenang dan
mencoba menikmati makanannya. Aqu tahu dgn pasti sensasi yg dihasilkan oleh kemaluannya (dgn
pertolongan lidahku yg nakal) telah mengambil alih kesadarannya. Tiba-tiba saja terdengar suara
langkah kaki yg mendekat, bersamaan dgn itu pula kedua kaki Nabila menjepit kepalaqu dgn
kencang. Akhirnya aqu merasakan otot-otot pinggul dan kakinya berkontraksi dgn keras. Cairan
orgasmenya mengalir makin banyak, kulahap semua sampai tak tersisa. Tubuh Nabila sedikit
berguncang dan mengeluarkan suara seperti tersedak.


“Apa Ibu tak apa-apa?”
“Oh.. Tak.. Cuma sedikit tersedak..” Jawabnya dgn gugup.
Tak kusangka Nabila masih dapat berbicara menutupi keadaannya yg sedang orgasme. Setelah
beberapa waktu, Nabila mulai mengendorkan jepitan kakinya, otot-otot pinggulnyapun mulai rileks.
Aqu mengintip dari belakang kain untuk melihat keadaan dan langsung aqu keluar dari kolong meja
dan duduk di sebelahnya.


“Batuk ya?” tanyaqu.
“Ko Indra! Hampir saja tadi ketahuan!” Serunya sambil mencubit kecil pahaqu.
“Tapi seru kan?” jawabku sambil tertawa kecil.
“Iya.. Tapi sekarang waktunya pembalasan!”


Dgn cepat Nabila memeriksa keadaan dan langsung turun ke bawah meja. Dgn cekatan Nabila
membuka resleting celanaqu dan membebaskan kemaluanku dari kurungan celana dalamku.
Langsung saja kemaluanku berdiri dgn tegak. Tanpa mengulur waktu Nabila mulai menjilati
ujungkepala kemaluanku, menikmati cairan pra orgasme yg telah membasahi kepala kemaluanku.


Lidahnya yg lembut dan hangat menari-nari indah, diselingi dgn kuluman yg dalam. Gerakan Nabila
sangat agresif seakan-akan ingin membuatk meledak waktu itu juga. Aqu tentu saja tenggelam
dalam kenikmatan eksotis dan erotis yg diberikan oleh Nabila.

Seperti halnya Nabila, aqu tak dapat berkonsentrasi menikmati makananku. Untung saja porsinya
sedikit. Seluruh tubuhku dipenuhi oleh listrik-listrik kecil yg semuanya menyerbu pusat saraf
sensorikku. Tinggal suapan terakhir, oral yg diberikan oleh Nabila membawaqu ke puncak
kenikmatan duniawi, yaitu orgasme. Tubuhku ikut bergetar dan menimbulkan suara. Aqu berhasil
menahan desahan nikmatku dalam-dalam. Seorang pelayan wanita datang untuk menawarkan
tambahan minuman atau makanan.


“Tak.. Telah cukup..” dgn seluruh kesadaran yg tersisa aqu menjawab.
Gelombang demi gelombang orgasme melanda kemaluanku. Dgn setia Nabila menampung semua
itu di dalam mulutnya dan kemudian menelan madu murni yg keluar dari kemaluanku. Setelah reda,
dia masih saja menjilati dan menghisap kemaluanku sampai kering, sampai semua madu yg melekat
di kemaluanku dihabiskannya, baru kemaluanku yg masih setengah berdiri disimpan kembali ke
dalam celanaqu.


Aqu memberinya isyarat untuk keluar. Dgn Senyum nakal yg manis, Nabila berkata:
“Benar nih nggak mau tambah lagi?”
Kita tertawa terbahak-bahak sambil berpelukan. Setelah menghabiskan minuman kita, aqu
memanggil pelayan dan meminta bon.
Setelah membayar, kita berdiri, menenteng belanjaan kita, pada waktu itu juga manajer cafe datang
menghampiri kita.
“Terima kasih atas kedatangannya. Apakah rasa makanannya cocok?”
Dgn spontan kujawab, “Dessertnya enak sekali.”
“Appetizernya juga enak.” sambung Nabila.


Dgn senyum nakal kita meninggalkan manajer yg sedang kebingungan karena jelas-jelas kita tak
memesan makanan pembuka maupun pencuci mulut.
Petualangan yg menegangkan di cafe tersebut ternyata makin membangkitkan nafsu horny kita.
Akhirnya kita memutuskan untuk nonton film di bioskop. Ternyata cara ini tak banyak membantu.
Film tak kita gubris sama sekali selama hampir satu setengah jam kita bercumbu dgn liar. Leher dan
kuping tak luput dari kuluman kita.


Jari-jari mungil Nabila berkelana ke selangkanganku dan masuk
ke dalam celanaqu dan bermain-main dgn kemaluanku. Jarinya yg halus dan lembut membelai-belai
kejantananku, kadang-kadang membuat lingkaran-lingkaran kecil pada ujung kepala kemaluanku.
Benar-benar kenikmatan tiada tara. Tanganku tak dapat menjangkau selangkangannya karena posisi
duduk yg tak memungkinkan.


Setelah film selesai, kita masuk ke kamar kecil untuk merapikan diri. Aqu tak mengalami orgasme,
meskipun demikian itu merupakan pengalaman yg tak terlupakan. Aqu juga yakin pasangan yg
duduk tak jauh dari kita juga melaqukan hal yg sama karena kita.
Setelah itu kita langsung menuju ke sebuah hotel yg telah kubooking pada waktu pagi tadi. Ketika
pintu kamar ditutup dan dikunci, aqu langsung menarik lengan Nabila dan memeluknya dgn erat.


Barang-barang belanjaan kita jatuh berceceran di lantai. Ku kulum bibir dan lidahnya yg lembut dan
hangat. Aqu tak tahu Darimana asalnya french kiss, namun aqu yakin orang pertama yg
menemukannya akan langsung horny melihat adegan french kiss kita yg dipenuhi dgn hasrat dan
nafsu.


Di sebelah pintu masuk terdapat sebuah lemari baju dgn kaca yg panjang. Posisi kita tepat di depan
kaca tersebut. Aqu melihat baygan kita yg sedang bercumbu. Benar-benar pemandangan yg sangat
erotis dan indah. Mulut kita terbuka lebar, bibir saling beradu. Lidahku dgn lincah menelusuri bagian
luar dari mulut dan dagu Nabila. Lidah bidadariku pun tak kalah lincah dan agresifnya. Semua dagu
dan mulutku, bahkan sampai ke pipi ku basah semua.


Setiap kali lidahnya menyapu permukaan
kulitku, kurasakan api hasrat liarku makin membesar. Lidah kita akhirnya bertemu. Nabila makin
bertambah semangat dan terus mendesah nikmat. Tangannya menelusuri seluruh bagian dari
punggungku. Kubelai kepalanya sambil meremas-remas rambutnya yg lembut, tangan kiriku
meremas-remas pantatnya yg bulat dan kenyal.


“Kohh.. In.. Dra..”
Tiba-tiba saja Nabila menghentikan cumbuannya.
“Aqu punya sesuatu untuk Ko Indra.”
“Apa itu?” jawabku dgn tergesa-gesa, karena aquingin secepat mungkin bersetubuh dgnnya.
“Lepas semua pakaian dan duduk di ranjang.”


Aqu ikuti permainannya dan melaqukan apa yg ia minta. Kemaluanku mencuat bagaikan tiang
bendera. Nabila menghampiriku dan berlutut dihadapanku. Bibirnya langsung mengecup
kebanggaanku yg telah membuatnya tenggelam dalam lembah kenikmatan duniawi yg indah.
Lidahnya menjilati kepala kemaluanku, tepatnya menjilati cairan bening yg keluar dari celah
kemaluanku, kemudian mulutnya melahap selurh kepala kemaluanku dan disedotnya sampai kering,
tak lupa lidahnya yg lembut dan basah menari-nari dgn sensual.
Kubelai rambut dan kepalanya.


“Nabila..”
Dia melihatku dan tersenyum, kemudian bangkit dan mengulum bibir dan lidahku. Aqu masih dapat
merasakan aroma memabukan dari cairan pra orgasmeku yg bercampur dgn ludahnya.
“Ko Indra duduk di sini dan nikmati pertunjukannya, tapi tak boleh dalam bentuk atau cara apapun
merangsang atau menyentuh kemaluan milikku.”
Nabila mengatakan itu disebelah telinga kiriku, sambil mengelus-elus kejantananku.
“Bagaimana Ko..?” Nabila menjulurkan lidahnya dan menjilat rahang dan kupingku.
“Ok.” jawabku.


Dia tersenyum nakal dan genit. Sepertinya aqu telah membangkitkan sisi nafsunya yg terpendam.
Nabila mengambil barang-barang belanjaan kita dan menaruhnya di depanku. Ia mengambil sebuah
pantyhose berwarna hitam transparan dan mengeluarkan isinya. Nabila menarik bangku meja rias
dan menaruhnya di hadapanku, kemudian ia duduk menghadap ke kanan, sehingga sisi kanan
tubuhnya ada di hadapanku. Kaki kanannya diletakan sedikit lebih maju dari kaki kirinya.


Dgn perlahan ia menunduk dan tangannya membelai dan mengelus-elus betisnya yg ramping dan padat.
Terdengar suara gesekan halus yg terjadi karena gesekan antara tangannya dgn pantyhose yg ia
kenakan. Suara ini bagaikan musik eksotis yg luar biasa, hingga cairan beningku kembali menetes
keluar. Ia melihat ke arahku dan tersenyum manis.


“Apa Ko Indra suka?”
Aqu cuma dapat mengagguk. Nabila kembali mengelus-elus betis, pergelangan kaki, sampai jari-jari
kakinya. Benar-benar pemandangan yg tak ada bandingannya. Dia sengaja merangsangku.
Dgn perlahan-lahan dan anggun jari-jari mungilnya menarik simpul tali sepatunya yg terletak di
tengah-tengah betisnya. Tali tersebut diletakan dgn lembut olehnya.


Ujung kakinya ia kuncupkan dan perlahan-lahan ditarik mundur dari sepatunya. Ujung kakinya di daratkan di lantai dan kedua tangannya membelai dan memijat-mijat kecil tumit dan telapak kakinya. Kembali ia melihatku sambil tersenyum nakal. Ia berbalik ke arah kiri dan hal yg sama ia ulangi sekali lagi untuk kaki kirinya.


Kemaluanku makin bertambah keras dan basah melihat pertunjukan erotis Nabila. Ia berdiri, baju
baby doll putihnya ia angkat setinggi pinggang. Pantyhose putih transparannya yg sexy membuat
mataqu berkunang-kunang dan kemaluanku meronta-ronta untuk dapat masuk ke dalam kemaluan
Nabila dan bersetubuh dgnnya habis-habisan. Itulah rencana balas dendam ku karena Nabila telah
dgn sengaja menggoda dan membuatku demikian terangsang.


Nabila membelakangiku dan membungkuk sehingga pantatnya tepat di depan mataqu. Ia turunkan
pantyhose putihnya pelan-pelan. Ketika Pantyhosenya telah melewati selangkangannya, dgn jelas
dapat kulihat kemaluannya yg berwarna merah muda diseliputi oleh cairan hornynya yg membuatku
ketagihan, dan mekar Dgn indah. Aqu yakin Nabila juga merasa terangsang dgn pertunjukan solonya.
Satu persatu Kakinya diangkat dan keluar dari lapisan pantyhosenya. Setelah itu Nabila
melemparkannya ke ranjang di sebelahku.


Ia mengambil Pantyhose berwarna hitam transparan (ultra sheer) dan memasukan tangannya ke
kaki bagian kanan pantyhose tersebut, ia raih ujungnya dan ia tarik ke atas. Nabila kembali duduk di
ujung bangku. Ia masukan ujung kaki kanannya ke dalam pantyhose dan tanganya menarik
pantyhose itu ke atas mengikuti lekuk tumit dan betisnya sampai lutut. Dgn cara yg sama ia laqukan
lagi dgn kaki kirinya sambil melihat kudgn tatapan penuh dgn nafsu. Pantyhose di tarik ke atas
sampai ke pinggangnya. Nabila merapikan pantyhosenya mulai dari ujung kaki sampai ke pangkal
pahanya.


Kemaluanku rasanya ingin meledak waktu itu juga. Setelah rapi ia mengambil sepatu tali hitam dgn
tumit tinggi dan memakainya dgn sensual. Ia jilat bibirnya untuk menggoda ku. Entah telah berapa
banyak cairan kenikmatanku mengalir. Baju babydoll nya ia rapikan kemudian dgn gaya seperti
seorang peragawati Nabila berjalan lenggak-lenggok di hadapanku.


Nabila memang pernah menjadi model dan masuk TV. Warna hitam pantyhosenya tipis sekali
sehingga cuma meninggalkan aksen hitam pada kakinya yg panjang. Dua pasang, tiga pasang.. Yg
ketiga adalah sebuah stocking berwarna kulit sangat transparan yg terbuat dari bahan yg halus
sekali. Waktu ini juga, Nabila telah telanjang bulat. Kemaluan dan selangkanganku telah basah total.
Pikiranku cuma terfokus pada Nabila bidadariku. Kuperhatikan wajahnya yg cantik dan manis seperti
sedang menahan sesuatu. Setiap pasang pantyhose yg telah ia pakai semuanya meninggalkan bercak
basah pada selangkangannya.


Stocking yg ia kenakan tak dapat menahan cairan manisnya sehingga dgn sinar matahari sore aqu
dapat melihat dgn jelas ujung stocking bagian atas berwarna lebih gelap seperti terkena air. Tak lain
dapat kusimpulkan cairan itu berasal dari kemaluan Nabila yg telah sangat sensitif dan horny.


“Nabila..”


Ia datang menghampiriku. Langsung kudekap dan kutidurkan Nabila di atas ranjang. Kucumbu dgn
penuh nafsu pelampiasan dan tangan kiriku mendarat di selangkangannya yg telah banjir. Kuelus-
elus bibir-bibir kemaluannya.


Nabila mendesah dan bergetar. Kukonsentrasikan jari tengahku pada klitorisnya. Kutekan dgn sedikit
kencang dan kugetarkan tanganku. Nabila mendesah dgn kencang dan dalam hitungan detik seluruh
tubuh Nabila menggeliat hebat dan otot-otot pinggulnya bergetar dgn kencang.
“Ko Indra..!” Nabila meneriakan namaqu.


Gelombang demi gelombang orgasme klitoris Nabila membuktikan betapa nikmatnya kenikmatan
seksual. Setelah hampir satu menit, orgasmenya mulai mereda. Ia menatapku dgn penuh kasih.
Kumasukan jariku ke dalam kemaluannya dan mencari titik G spotnya. Tubuhnya kembali menggeliat dan desahan yg keluar bagaikan musik erotis di telingaqu. Dgn variasi tekanan kurangsang daerah G spotnya.


Sampai pada akhirnya meledaklah orgasmenya. Kukulum payudaranya dan kuhisap kencang-
kencang. Otot-otot dinding kemaluannya berkontraksi kencang sekali mendorong jariku.
Kupertahankan posisiku dan Nabila meronta-ronta dalam kenikmatan orgasme yg tak pernah ia
baygkan sebelumnya.


Cairan yg hangat mengalir keluar dari dalam kemaluannya. Aqu berpindah
posisi dan mengulum kemaluannya dan madu murni yg keluar dari dalam. Lidahku kujulurkan dan
merangsang kembali G spotnya. Nabila kembali bergetar tiada henti. Cairan hangat itu kembali
keluar tiada habis. Kuhisap dan kutelan semuanya.


Setelah puas, aqu mengangkat kedua kakinya yg telah lemas ke pundakku. Kepalaqu berada di
tengah-tengah kakinya. Kumasukan kemaluanku. Mulutnya terbuka lebar namun tak ada suara.
Kemaluanku menemukan surga didalam kemaluannya.


Kutarik keluar dan masuk lagi dgn lembut dan stabil. Ku belai dan elus kedua kakinya yg terbungkus stocking yg lembut dan seksi.


Nabila dgn pasrah menikmati percintaan ini. Matanya terpejam dan nafasnya pendek dan cepat. Aqu juga tak akan dapat bertahan lama setelah semua rangsangan visual yg ia berikan, namun aqu mencoba untuk bertahan.


Kemaluannya yg telah terlalu sensitif langsung meledak lagi. Aqu telah tak dapat bertahan lebih lama
lagi, karena dinding-dinding kemaluannya meremas-remas kemaluanku. Ku tarik kemaluanku dan
memasukannya ke dalam mulut Nabila. Dgn setia ia menerima semua semburan orgasme ku dan
menghabiskan madu ku. Tubuhku bergetar dan mendesah nikmat.


Nabila membuka matanya dan menatapku dgn manis. Aqu tahu dia pasti kelelahan karena
mengalami orgasme kuat secara berturut-turut. Setelah bersih kukeluarkan kemaluanku, namun
Nabila menolaknya. Dgn segenap tenaganya ia berbalik dan membaringkan aqu di atas ranjang.


Bidadariku terus memberikan oral pada kejantananku yg tetap keras. Lidahnya menelusuri seluruh
bagian dari batang kemaluanku. Makin lama Nabila semakin fasih meng-oral seks kemaluanku.
Kuganjal kepalaqu dgn beberapa buah bantal agar dapat melihat pemandangan yg indah ini. Bidadari
cantik ku benar-benar sangat menikmati dan menyukainya.


Aqu tak ingin sensasi dan waktu ini berlalu. Aqu benar-benar laki-laki yg beruntung. Menit-menitpun
berlalu tanpa terasa. Orgasme kuat kembali mengambil alih tubuh dan pikiranku. Kali ini Nabila
sengaja mengumpulkan madu orgasmeku di dalam mulutnya, kemudian ia bermain-main dgn
kemaluanku dan air maniqu. Hasilnya kemaluanku berlusiaan madu putihku.


Sambil tersenyum dan memandangku ia menjilat dan menghisap habis semua madu yg berceceran. Meskipun telah berorgasme dan ejaqulasi berkali-kali kejantananku masih menolak untuk istirahat dan tetap horny.
Aqu tak mungkin melanjutkannya lagi karena Nabila telah lelah. Dia tertidur dgn senyum puas di
dadaqu.


Setelah berselang beberapa menit,


“Ko Indra..”
“Iya sayg..” jawabku sambil membelai rambut dan pipinya.
“Cerita dong..”
“Cerita apa?”
“Cerita kenapa Ko Indra suka sekali sama pantyhose.”
“Wah kalo diinget-inget sih telah lumayan lama juga.
Yg pasti pertama kali aqu merasakan yg
namanya stocking itu waktu aqu masih SD, kira-kira kelas satu atau dua. Adik terkecil dari ibuku yg
tinggal di medan sedang berkujung ke Jakarta. Dia menginap di rumahku. Suatu hari kita sedang
berada di dalam mobil, aqu duduk di sebelahnya.
Secara tak sengaja kakiku menyenggol betisnya.


Sentuhan pertama itu bagaikan perkenalan dgn sebuah sensasi yg tak dapat kulupakan. Tanteku
memakai stocking berwarna kulit. Sepanjang perjalanan kakiku selalu menempel dgn kakinya dan
sesekali mengelus-elusnya. Dia tak mengatakan apa-apa mungkin karena aqu masih kecil dan iseng.
Setelah itu aqu tak pernah dapat melupakan perasaan itu.” 
“Terus..”
“Ketika aqu tumbuh makin besar aqu mulai suka memperhatikan perempuan-perempuan yg
memakai stocking dan pantyhose, dan kemaluanku langsung berdiri dgn tegak. Rasa nafsu dan horny
menguasai pikiranku. Ketika sampai di rumah dan tak ada yg memperhatikan, aqu bermain-main dgn
kemaluanku sambil membaygkan bercinta dgn perempuan yg memakai pantyhose/stocking tadi.”


Nabila tersenyum dan tangannya bermain-main dgn kemaluanku yg masih keras.
“Semakin lama aqu semakin kecanduan, akhirnya dgn menahan malu aqu nekat membeli sepasang
pantyhose di supermarket terdekat. Kubawa pulang dan langsung kukenakan. Kemaluanku
menjulang tinggi, ketika kakiku saling bersentuhan, rasanya aqu langsung mabuk kepayg. Benar-
benar sensual. Kukeluarkan kemaluanku dan aqu bermasturbasi.”
Nabila membuka matanya dan menatap wajahku dgn penuh rasa ingin tahu, sambil me-
masturbasikan kemaluanku.


“Seperti ini?” tanya Nabila.
Kakinya digosok-gosokkan ke kakiku. Setiap gesekan menimbulkan gelombang-gelombang listrik
kenikmatan ke seluruh tubuhku.
“Akhirnya aqu mempunyai banyak koleksi pantyhose dan stocking namun yg benar-benar bagus dan
enak dipakai cuma beberapa merk. Aqu juga suka mencari gambar-gambar model yg memakai
pantyhose maupun stocking atau lingerie di internet. Aqu selalu bermasturbasi dgn koleksi-
koleksiku.


Kelihatannya ceritaqu membuat Nabila horny. Sekarang ini ia sedang menjilati putingku.
“Semua kawan wanita yg kukenal tak ada yg suka memakai pantyhose atau stocking. Aqu suka sekali
pergi ke pameran mobil berskala besar karena SPG nya cantik-cantik dan hampir semuanya memakai
pantyhose. Sampai akhirnya aqu melihat kamu memakai kemeja lengan pendek putih, rok coklat dan
pantyhose. Rasanya aqu ingin langsung bercinta dgn Adik kawan baikku ini.”
Nabila meninggalkan putingku dan mengulum mulutku, tangannya semakin agresif memainkan
kemaluanku.


“Bagaimana dgn Nabila, kelihatannya kamu juga suka.”
“Sama seperti Ko Indra.. Pertamanya aqu tak begitu suka, namun karena iseng maka aqu membeli
sepasang. Ketika aqu memakainya, rasanya aqu sedang terbang dan tubuhku terbuai. Kemaluanqu
rasanya seperti sedang bergetar. Akhirnya aqu beli lagi beberapa pasang dan aqu sangat
menyukainya. Bekas lelakiu yg tolol itu tak suka. Aqu tahu Ko Indra melihat aqu dgn penuh nafsu,
dan entah kenapa aqu tak merasa aneh atau taqut.


Ketika Ko Indra memegang pahaqu, rasanya
seluruh tubuhku menjadi lemas dan nyaman. Akhirnya aqu sadar kalo aqu juga menyukai pantyhose.
Apa Ko Indra telah sering melaqukan ini?”
“Belum, percaya atau tak Nabila adalah yg pertama.”
“Lebih enak mana sama masturbasi?”
“Tentu saja lebih enak bercinta dgn Nabila.”


Tiba-tiba Nabila bangkit dan mencari sesuatu di lantai. Semua pantyhose yg ada di taruh di atas
tubuhku. Tubuhku bergetar merasakan sentuhan lembut dari pantyhose yg lembut. Nabila
mengambil sebuah stocking berwarna putih transparan, kemudian menyarungkannya ke
kemaluanku. Getaran-getaran erotis menghujani kejantananku ketika stocking tersebut bergesekan
dgn kemaluanku. Sekarang celah kecil pada ujung kejantananku bertemu dgn garis jahitan pada
ujung kaki stocking. Garis itu dgn lembut membelah celah kepala kemaluanku.


“Stocking kondom.” seru Nabila dgn senyumnya yg manja.
Stocking tersebut ditarik agak kencang sehingga membaluti seluruh bagian kemaluanku seperti
sebuah kondom. Lidah Nabila terjulur dan menjilati kepala kemaluanku yg terbalut dgn kondom
stocking. Rasanya beda dgn biasanya. Tak lama kemudian kepala kemaluanku pun hilang di dalam
mulutnya yg seksi. Aqu benar-benar tersesat dalam jalan kenikmatan duniawi yg tak terbaygkan.
Permainan mulut dan lidah Nabila tetap tak berkurang nikmatnya, malah bertambah nikmat. Aqu
terus mengerang nikmat.


Kuarahkan Nabila pada posisi doggy style. Sambil memegang ujung Stocking pada pangkal
kemaluanku, ku masukan kejantananku ke dalam liang cintanya. Kemaluannya yg telah kebanjiran
menerima kemaluanku tanpa gesekan yg berarti. Namun, tetap saja terasa berbeda. Aqu tak dapat
menenggelamkan seluruh batang kemaluanku, karena terhalang tanganku yg memegangi kondom
stocking agar tak lepas. Tak kusangka Nabila mengalami orgasme secepat ini. Tubuhnya bergetar
hebat dan otot-otot kemaluannya menjepit erat kejantananku. Kutarik keluar kemaluanku dan
stocking kondomku benar-benar basah akan cairan cinta Nabila.


Kuposisikan Nabila sehingga dia yg berada di atas dan mulai bercumbu. Setelah beberapa waktu, aqu
arahkan kemaluanku ke dalam kemaluannya. Nabila memejamkan matanya dan merasakan
kejantananku memenuhi seluruh ruangan di dalam lembah kenikmatannya. Nabila mengulum
telinga dan leher bagian kiriku yg sensitif. Kupegang pinggulnya dan kuangkat naik-turun. Setelah
beberapa kali, Nabila langsung melaqukan gerakan memompa itu sendiri. Lama-lama makin cepat. Ia
mengangkat pundaknya dan bertumpu pada kedua tangannya. Ia merasakan rangsangan yg luar
biasa karena dalam posisi ini ia dapat dgn mudah merangsang G spotnya.


Kuputuskan untuk membantu Nabila mempercepat prosesnya. Ku tarik dan kutekan pinggulku ke
bawah waktu pinggul Nabila terangkat dan ketika pinggulnya turun, langsung ku sodok ke atas.
Nabila mendesah tiada hentinya. Nabila benar-benar mendapatkan rangsangan ganda, karena
batang kemaluanku menggesek-gesek klitorisnya dan kepala kemaluanku memberikan tekanan yg
mantap pada daerah G spotnya.


“Oh.. Ko Indra..” kutatap wajahnya yg manis yg sedang merasakan getaran-getaran ekstasi yg hebat.
Bunyi ‘plak-plak’ terdengar nyaring setiap kali selangkangan kita bertemu. Kemaluanku tertarik
keluar sampai ke ujungnya, kemudian langsung melesat ke dalam dgn cepat.
“Ko.. Indra.. Nanti.. Keluarin.. Di dalam ya..”
“Nanti kalo hamil bagaimana?”
“Lagi masa.. tak subur..”
Aqu semakin terpacu dan bersemangat, Bidadariku menginginkan aqu ejaqulasi di dalam
kemaluannya. Waktu ini kemaluanku pun telah benar-benar dalam keadaan yg sangat sensitif.
“Ko Indra.. Aqu telah.. nggak tahan lagi..”
“Sebentar ya.. Tahan sedikit lagi..”
Aqu menginginkan kita mencapai orgasme bersama-sama. Beberapa waktu kemudian,
“Ko Indra.. Argh..”
“Nabila..”


Secara bersamaan kita mencapai puncak kenikmatan duniawi bersama-sama. Pinggulku terangkat ke
atas dan pinggulnya menekan ke bawah dgn sepenuh tenaga, sehingga kejantananku tertanam
dalam lembah cintanya dalam-dalam. Sebuah gelombang orgasme yg panjang mengawali puncak
kenikmatan kita. Nabila berteriak seiring dgn gelombang pasang naik orgasmenya yg dahsyat.
Orgasme yg kita rasakan serasa tiada habis-habisnya. Kemaluanku mengeluarkan madu putihku
terus menerus karena diperah oleh otot-otot kemaluannya yg terus berkontraksi. Nabila pun
merasakan hal yg sama, orgasmenya serasa tiada akhir.


Akhirnya Nabila roboh kehabisan tenaga dan jatuh di dalam pelukanku. Nafasnya masih memburu
dan keringat membasahi sekujur tubuhnya. Kita saling berpelukan tanpa memisahkan diri. Kubelai-
belai punggung dan kepalanya.


“Nabila.. Kamu benar-benar hebat.. Tak kusangka kita bisa berorgasme sepanjang dan selama ini..”
pujiku.
“Ko Indra yg hebat.. Aqu benar-benar beruntung.. Ini adalah pengalaman seks ku yg paling hebat..”
Kubelai Nabiladgn penuh kasih sayg. Tak lama kemudian kita masuk kamar mandi bersama-sama. Air
pancuran yg hangat membawa kesegaran yg menenangkan. Ku gosok tubuh Nabila yg mungil dgn
sabun. Ia pun melaqukan hal yg sama. Tanganku meluncur di atas tubuhnya yg licin dan basah.
Payudaranya tak dapat kuremas karena licinnya sabun. Tubuhku kembali diselimuti dgn perasaan
erotis yg sensual. Tak dapat dihindari lagi, kejantananku langsung terpanggil dan menyahut dgn
siaga.
“Ko Indra..” seru Nabila dgn nada yg takjub.
“Masa Ko Indra terangsang lagi? Padahal kan tadi kita telah ML begitu lama, dan Ko Indra pun telah
orgasme beberapa kali. Masa sekarang telah ereksi lagi?”
Angeka membelai-belai kemaluanku yg masih diselimuti oleh sabun.
“Nabila sayg, ini semua gara-gara Nabila. Siapa suruh Nabila begitu cantik dan seksi, sampai Adik
kecil pun tak dapat menahan nafsu. Apa Nabila suka?”
“Tentu saja aqu sayg sekali dgn si kecil yg perkasa, yg telah membuatku orgasme berkali-kali dan
merasakan kenikmatan yg tak ada bandingannya.”


Nabila segera membersihkan sabun yg ada pada kejantananku. Tanganku meremas-remas
kemaluannya sambil membersihkan sisa-sisa sabun. Raut wajah Nabila terlihat penuh dgn antisipasi
atas apa yg akan berikutnya terjadi. Setelah bersih, Nabila langsung mengarahkan kemaluanku ke
kemaluannya. Kejantananku berada di dalam kenikmatan duniawi yg hangat dan basah. Di bawah
siraman air hangat kembali kita bersetubuh dgn penuh nafsu.


Desahan manja dan kenimatan bercampur menciptakan rangsangan exotis. Irama persetubuhan kita
makin lama makin cepat. Nabila memeluk tubuhku erat-erat supaya tak jatuh lemas. Dgn kaki
kanannya yg kutahan dgn lenganku, kemaluanku meluncur jauh ke dalam dan keluar sampai ke
ujungnya. bagaikan koreografi pada sebuah film yg berkualitas, kita mengalami puncak kenikmatan
secara bersama-sama.


Suara desahan meluncur keluar, tubuhku bergetar dgn hebat. Seperti yg telah
Nabila antisipasi sebelumnya, kenikmatan orgasmenya menguasai semua akal sehatnya. Di dalam
hatinya, ia telah menyerahkan tubuhnya, perasaannya, semuanya untuk kenikmatan yg telah
kuberikan.


Waktu-waktuku bersama dgn Nabila adalah romantika yg indah penuh dgn nafsu. Kita masih sering
bertemu dan bersetubuh dgn hebat dan liar. Entah kenapa, kita tak pernah memutuskan untuk
menikah.

Diceritakan Oleh : CERITA DEWASA

Christian angkouw Sobat seks sedang membaca artikel tentang NABILA ADIK SEKSI KAWANKU. Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya

---- Get this widget ! ----

Widget by [ Mang'chozt Ware 3D` ]

4 comments:

Post a Comment

Blogger Wordpress Gadgets