Kenangan Untuk Ibu Guru Rosa


Bukannya sombong atau gimana aku ingin sedikit menceritakan kisah nyataku tentang sex, perkenalkan namaku Didot saat ini aku sekolah di Jakarta yang mana sekolahku itu milik orang tuaku sendiri, sehingga aku sangat senang dan bangga. Sekolah ini mempunyai banyak murid terutama orang orang kaya, orang tua mereka juga senang jika anaknya sekolah disini.

Banyak teman teman yang baik dan suka denganku degan harapan usaha atau jabatan orangtuanya naik pangkat berkat bantuanku, dan apalagi siswi siswi di sekolahku sering mendekatiku hanya ingin minta di tiduri tapi aku pilih pilih tentunya aku milih cewek yang cantik, dan setiap kali aku meniduri cewek tersebut keesokan harinya orang tuanya naik jabatan.

Hari ini adalah adalah hari pertama sekolah, kini aku sudah kelas 3 IPA. Banyak sekali siswi-siswi baru, yang baru masuk kelas 1. Aku mengincar mereka siapa tahu ada yang cantik dan seksi.
Aku melihat ada siswi cantik yang bernama Heni, langsung saja aku coba mendekatinya.


“Heni.. dipanggil oleh Didot”, temanku Ken berkata pada Heni.

“Oh Didot pemilik sekolah ini yah”, Heni menjawab dengan senang.

Tentu saja ia senang karena itulah tujuan dia sekolah disini.

Pada jam istirahat, aku memanggil Heni ke sebuah ruangan kosong. Disana aku merayu Heni, dan mencoba berkenalan dengan dia. Dan akhirnya aku mencoba mencium dia.

“Didot..”, balas Heni sambil menciumku juga.

Aku mencoba memasukkan tanganku kedalam baju dia. Astaga susunya kenyal sekali, rasanya tanganku seperti memegang karet saja, kenyal sekali. Aku meremas – remas susunya.

“Ahh..”, desah Heni.

Tiba-tiba pintu terbuka, aku menengok dan melihat guru baru.

“Hei apa yang kalian lakukan, cepat kembali ke kelas”, teriak guru tersebut.

Astaga baru kali ini ada yang memarahi aku, guru tersebut tidak mengetahui posisiku di sekolah ini, bahwa aku sebagai raja di sekolah ini. Dengan rasa dongkol aku kembali ke kelas.

Aku memberitahu Ken temanku agar menghukum guru tersebut. Kemudian Ken menghubungi Kepala Sekolah agar mereka bertemu. Kemudian Kepala Sekolah, Ken dan guru tersebut yang bernama Rosa bertemu.

Kepala Sekolah menyampaikan bahwa tidak ada yang boleh mengganggu Didot di sekolah, dan guru tersebut harus dihukum. Jika tidak mau dihukum, maka keluarga Rosa akan dihancurkan perekonomiannya, mereka akan menjadi gelandangan.

Rosa yang baru berumur 18 tahun dan sedang kuliah Kedokteran dan menjadi guru honorer di sekolah ini dengan terpaksa menyetujuinya.

Hari ini adalah hukuman untuk guru cantik bernama Rosa. Pada jam pertama ini, aku belajar biologi diajar oleh Rosa. Ketika ia masuk, Ken memberitahu bahwa ia harus mengajar tanpa pakaian. Tadinya ia tidak mau dan ingin keluar dari sekolah ini, tapi karena diancam keluarganya akan menjadi gelandangan ini mau menuruti.

Dengan berurai air mata, ia melepas blazer dan roknya. Terlihat bahwa tubuhnya dengan tinggi 166 cm dan berat 47 kg, mempunyai kulit yang putih sekali.

“Bu Rosa, lepas BH dan Celana dalamnya”, teriak Ken.

Dengan ragu-ragu ia melepas BH yang berukuran 34B dan celananya, terlihat ia memiliki susu yang tidak terlalu besar tetapi putih sekali dan rambut kemaluan yang hitam tapi tidak terlalu lebat.

Dengan malu-malu ia mengajar kami selama 2 jam pelajaran dengan bugil. Tentu saja perhatian anak-anak cowok tidak pada pelajarannya, tetapi mengaggumi tubuh bugilnya. Rosa mengajar dengan kacau balau, sambil menerangkan ia mencoba menutupi tubuhnya, tentu saja tidak bisa, karena ia harus mencatat di papan tulis dan harus menerangkan.


Beberapa anak laki-laki mencubit tubuhnya, ketika melewati mereka. Rosa hanya bisa menerangkan sambil terisak-isak.

Rasanya dua jam pelajaran berlangsung cepat sekali, berikutnya pelajaran matematika yang membosankan oleh Pak Ginanjar. Aku membisikan Ken, hukuman selanjutnya.

“Bu Rosa, dua jam pelajaran ini, harus mengulum punya Didot”, kata Didot kepada Rosa.

Ketika Pak Ginajar mulai menerangkan, dengan ragu-ragu Rosa jongkok dihadapanku. Kemudian ia membuka reseleting celanaku, dan mulai mengeluarkan penisku. Ia kemudian memegang kemaluanku, rasanya hangat sekali tangan Rosa.

Ia mulai mengulum penisku yang panjangnya 17 cm. Ia memaju mundurkan mulutnya, rasanya enak sekali, sambil mendengarkan pelajaran matematika, sambil diurut penisku oleh mulut guru muda yang cantik ini. Sampai suatu kali rasanya ingin mengeluarkan sesuatu. Aku menarik rambut Rosa, agar kepalanya bergerak lebih cepat.

“Ah..”, desahku sambil mengeluarkan air mani kedalam mulutnya sebanyak mungkin.

“Oupch..”, terdengar suara Rosa yang kehabisan nafas, harus menelan air maniku sambil menangis.


Hari ini aku memberi tahu Ken hukuman Rosa.

“Bu Rosa, hari ini harus masuk lagi ke kelas 3, sambil menerangkan tentang hubungan seks, sambil diperagakan dengan Didot”, kata Ken kepada Rosa.

“Apa..”, teriak Rosa.

“Bu, ingat keluarga Ibu”, ancam Ken.

Akhirnya Rosa menyetujuinya. Pada jam pelajaran kelima, Rosa masuk ke kelas 3.

Anak laki-laki berteriak, “Buka.. buka.. buka..”.

Dengan gemetar Rosa kembali membuka seluruh pakaiannya.

“Anak-anak, Ibu sekarang mau menerangkan tentang hubungan seks” kata Rosa sambil gemetar.

“Didot tolong kesini” kata Rosa.

Aku lalu maju kedepan, lalu Rosa membuka celanaku.

“Pertama-tama dilakukan pemanasan dulu”, kata Cindi sambil meletakan tanganku pada susunya. Langsung aku meremas-remas dengan keras, enak sekali pikirku. Tampak Rosa kegelian. Lalu Rosa meremas penisku.

Setelah beberapa lama, aku mulai tak sabar, lalu dengan cepat aku mencoba memasukkan penisku ke vagina Rosa. Rosa berusaha menghindar sambil menangis.

Aku menyuruh anak-anak cewek agar memegangi tubuh Rosa, sambil dipegang oleh 4 orang anak cewek, aku memamasukkan penisku kedalam vaginanya. Astaga rasanya sempit sekali, aku merasa ia masih perawan. Lalu dengan cepat aku mengocok penisku didalam vaginanya.

“Bu ayo.. teruskan menerangkannya”, kataku pada Rosa.

“Beginilah caranya bersenggama anak-anak”, Rosa menerangkan sambil menangis.

Aku terus mengocok penisku di dalam vagina Rosa. Dari posisi berdiri kami melakukannya, tidak puas dengan posisi ini aku mencabut penisku dari vaginanya, lalu mencoba posisi doggi style. Aku memasukkan penisku ke dalam vaginanya, sementara itu tanganku meremas-remas susunya dari belakang. Rasanya empuk sekali, sementara itu penisku digoyangkan terus.

Tiba-tiba Rosa mengejang, dengan meremas penisku dengan kuat, ternyata ia mengalami orgasme. Teman-temanku pada tertawa melihatnya.

Tak lama kemudian aku juga mengeluarkan air maniku di dalam vaginanya dengan kuat. Terlihat wajah Rosa yang kaget dan ketakutan menerima sperma di dalam vaginanya. Semua teman-teman bersorak melihatnya.


“Bu Rosa hari ini harus mengumpulkan dua liter sperma dari seluruh laki-laki di sekolah ini”, kata Ken kepada Rosa sambil memberikan botol berukuran dua liter.

Dengan bugil, Rosa masuk ke kelasku. Sementara guru yang lain mengajar, Rosa mengocok penisku dengan cepat agar cepat mengeluarkan air maniku. Tidak tahan akan kocokan Rosa yang cepat, aku mengeluarkan sperma ke dalam botol tersebut.

Rosa berpindah ke setiap anak laki-laki yang ada di kelasku dan mengocok penis mereka agar cepat mengeluarkan sperma. Dua jam sudah berlalu, seluruh laki-laki sudah mengeluarkan spermanya, dan ternyata hanya ada seperempat liter.

“Bu Rosa, cepat kocok penis anak laki-laki di kelas lain juga” kata Ken.

Akhirnya Rosa berpindah dari satu kelas ke kelas lainnya, untuk mengumpulkan sperma. Setiap kelas kelas yang dimasuki Rosa, terdengar suara riuh. Banyak anak laki-laki yang dikocok penisnya, juga menggerayangi tubuhnya.

Akhirya jam sekolah selesai, dengan tangan yang lelah dengan muka yang penuh sperma, karena ada beberapa orang yang sengaja menyemprotkan spermanya ke mukanya. Rosa datang kepada aku dan Ken sambil memberikan dua liter sperma.

“Bu Rosa, tahu apa yang harus kamu lakukan sekarang” kata Ken.

“Tidak tahu” kata Rosa.

“Minum sperma tersebut”, kata Ken.

“..”, Rosa tampak lemas sekali dan tertunduk.

Tiba-tiba kelasku dipenuhi banyak siswa dari kelas lain.

“Minum.. minum.. minum..” teriak mereka.

Akhirnya Rosa sedikit demi sedikit meminum sperma tersebut, beberapa kali muntah, tapi kami minta agar sperma tersebut dijilati. Setelah lima belas menit habislah sperma tersebut.


Hari ini ada upacara bendera, Bu Rosa sudah disuruh oleh Ken agar menjadi pemimpin upacara. Tentu saja dengan tidak mengenakan pakaian apapun juga. Semua anak di sekolahku sudah berkumpul di lapangan upacara.

Ketika pemimpin upacara memasuki lapangan upacara, tampak Rosa berjalan dengan tanpa pakaian apapun ke tengah-tengah lapangan. Tampak susunya bergoyang-goyang sesuai dengan langkahnya. Seluruh anak-anak berteriak membahana melihatnya.

“Upacara siap dimulai”, teriak Rosa ditengah lapangan dengan mengacungkan tongkat upacara. Tampak Rosa berlinang air mata, karena ditatap oleh ratusan murid.

Ketika upacara dimulai, sesuai dengan yang diperintahkan oleh Ken, ia mulai memasukkan tongkat upacara kedalam vaginanya. Murid-murid kaget dan tertawa melihatnya. Rosa terus memasukkan dan mengeluarkan tongkat tersebut sambil ditatap oleh seluruh murid di sekolah ini.

“Hayo Bu terus”, teriak beberapa anak.

Rosa tampak pucat sekali dan lemas sekali, beberapa saat kemudian dia mulai merasa akan orgasme, Rosa berusaha bertahan tidak mau terlihat orgasme sambil ditatap oleh ratusan murid.

Tapi lama kelamaan dia tidak tahan, dan mulai mendesah “Ahh”, tentu saja semua anak menyorakinya.
Kemudian Kepala Sekolah mengumumkan beberapa siswa berprestasi maju ke depan. Dipanggil oleh Kepala Sekolah Anton, Herman dan Rinny maju ke depan.

“Bu Rosa silakan memberikan hadiah kepada siswa siswi yang berprestasi ini”, kata Kepala Sekolah.
Dengan gemetar Rosa mendekati Anton, lalu membuka celana Anton. Lalu ia mengocok penis Anton.

Setelah penis Anton mengeras, lalu ia merebahkan Anton, lalu Rosa duduk di atas Anton, lalu ia mulai memasukkan penis Anton ke dalam vaginanya. Ratusan anak menahan nafas melihat adegan tersebut.

Melihat tatapan banyak anak, Rosa mencoba mengeluarkan vaginnya, tetapi Anton cepat-cepat menarik rambut Rosa, sehingga dengan sekali tarik, amblaslah semua penis Anton ke dalam vagina Rosa.
“Aww”, teriak Rosa.

Sambil mengoyang-goyangkan penisnya, Anton meremas-remas susu Rosa dengan keras.

“Aww”, terdengar teriakan Rosa, setiap kali Anton menjepit puting Rosa.

Ketika Rosa berusaha mengurangi rasa sakit di vagina dan susunya, tiba-tiba ia merasa ada yang membuka anusnya. Ketika ia menengok ke belakang tampak Herman sedang berusaha memasukkan penisnya kedalam anus Rosa. Dengan sekali tancap, masuklah seluruh penis Herman ke dalam anusnya.

“Ahh”, Rosa melolong kesakitan, tapi Herman tidak peduli, terus memaju-mundurkan penisnya di dalam anus Rosa.

Setelah beberapa lama Anton mengeluarkan penisnya dari vagina Rosa, lalu memasukkan penisnya kedalam mulut Rosa. Tampak Rosa sambil bergaya anjing, dimasuki dari anus dan mulut oleh Herman dan Anton.

Tiba-tiba Rinny menghampiri sambil membawa pisang yang berukuran besar sekali. Lalu pisang tersebut dimasukkan ke dalam vagina Rosa.

“Jangan..”, teriak Rosa.

Tapi Rinny tidak peduli, lalu terus memasukkan ke dalam vagina Rosa, tampak vagina mulai sedikit robek dan berdarah akibat pisang yang sangat besar.

“Ah..”, teriak Rosa setiap kali pisang tersebut dikeluar-masukkan oleh Rinny.

Akhirnya Anton dan Herman sudah tidak tahan dan mengeluarkan sperma bersamaan di mulut dan anus Rosa.

Sementara Rosa tergeletak di tengah lapangan, Kepala Sekolah berteriak

“Upacara selesai”.

Sehingga para murid kembali ke kelas sambil tertawa.

Demikianlah hukuman untuk Ibu Guru Rosa yang masih muda dan cantik dari Didot.

Diceritakan Oleh : CERITA DEWASA

Christian angkouw Sobat seks sedang membaca artikel tentang Kenangan Untuk Ibu Guru Rosa. Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya

---- Get this widget ! ----

Widget by [ Mang'chozt Ware 3D` ]

0 comments:

Post a Comment

Blogger Wordpress Gadgets